Google berupaya memberantas berita bohong (hoaks) dan informasi salah dengan mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Google memastikan akan memprioritaskan berita kredibel dari media-media mainstream untuk untuk memerangi hoaks.
Google memastikan akan memprioritaskan berita kredibel dari media-media mainstream untuk untuk memerangi hoaks.
"Yang diberikan prioritas adalah berita-berita dari sumber terpercaya dan kredibel. Jurnalisme merupakan pilar utama untuk menangkal hoaks," kata Head of communication Google Indonesia Jason Tedjasukmana dikutip Jakarta, CNN Indonesia, Kamis (6/12/2018).
Jason mengatakan setiap orang yang menemukan konten hoaks atau negatif saat menggunakan internet bisa melaporkan ke Google. Nantinya, pihak Google akan menghapus konten di situs yang mengandung konten negatif.
Jason mengatakan setiap orang yang menemukan konten hoaks atau negatif saat menggunakan internet bisa melaporkan ke Google. Nantinya, pihak Google akan menghapus konten di situs yang mengandung konten negatif.
Menurutnya, wartawan memiliki peran vital dalam memerangi hoaks di internet. Jason mengatakan peran wartawan tak lain untuk memberikan konten berita kredibel dan terverifikasi.
"Kami melihat perang melawan hoaks adalah wartawan dan jurnalistik turut ikut serta. Mereka harus menjaga kualitas yang jadi fundamental, di sisi lain Google juga memiliki misi harus mengelola berita dunia agar bisa diakses di mana saja dan kapan saja," ujarnya.
Jason menjelaskan ke depan Google akan melatih tiga ribu wartawan yang difokuskan untuk pengecekan fakta dan proses verifikasi berita. Menurutnya, inisiatif itu mendapat dukungan dari Dewan Pers Indonesia yang minta mewaspadai keberadaan media massa palsu dengan menebar hoaks saat pemilu.
"Kami akan melatih 3 ribu lagi karena semua orang berperan dalam melawan hoaks , jadi harapannya wartawan juga bisa kembangkan keterampilan agar kalian bisa diberdayakan dengan ilmu dan tools untuk memerangi hoaks," ungkapnya.*
"Kami melihat perang melawan hoaks adalah wartawan dan jurnalistik turut ikut serta. Mereka harus menjaga kualitas yang jadi fundamental, di sisi lain Google juga memiliki misi harus mengelola berita dunia agar bisa diakses di mana saja dan kapan saja," ujarnya.
Jason menjelaskan ke depan Google akan melatih tiga ribu wartawan yang difokuskan untuk pengecekan fakta dan proses verifikasi berita. Menurutnya, inisiatif itu mendapat dukungan dari Dewan Pers Indonesia yang minta mewaspadai keberadaan media massa palsu dengan menebar hoaks saat pemilu.
"Kami akan melatih 3 ribu lagi karena semua orang berperan dalam melawan hoaks , jadi harapannya wartawan juga bisa kembangkan keterampilan agar kalian bisa diberdayakan dengan ilmu dan tools untuk memerangi hoaks," ungkapnya.*
Thanks for reading Tekan Hoaks, Google Utamakan Berita Media Mainstream | Tags: News Sample
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
Saya tertarik dengan ini
ReplyDeletetes komen
ReplyDeleteTest balasan
Delete